Profil Desa

Suatu wilayah dijadikan sebagai desa wisata banyak bergantung pada potensi wilayah tersebut yang didukung potensi masyarakatnya. Karang Tengah sendiri cukup layak untuk dijadikan desa wisata. Ada potensi agro di sana, khususnya tanaman jambu mete di areal Sultan Ground seluas 60 ha. Sejak 2005 areal tersebut sudah mulai ditanami jambu mete atas anjuran Gusti Pembayun. Kini areal tersebut hampir seluruhnya sudah penuh dengan jambu mete. Selain ditanam langsung oleh penduduk sekitar yang diserahi untuk mengelola, menanam jambu mete juga menjadi paket kegiatan wisatawan yang kebanyakan dari Jepang. Pada tahun 2009 BNI 46 memberikan bantuan 10.000 bibit jambu mete, yang semuanya sudah ditanam. 










Menurut Sogiyanto (ketua Pokdawis Catur Makaryo) ketika ditemui di rumahnya dusun Mojolegi Kamis (09/02), setiap kepala keluarga diserahi lahan seluar 2000 m2 untuk ditanami jambu mete. Selain buahnya yang dapat dijual, di pohon-pohon jambu mete ini juga dikembangkan ternak ulat sutra liar. Hasilnya dijual pada PT. Yarsik untuk dijadikan benang sutra. Walau belum ditetapkan keputusan Bupati Bantul, namun sejak 2007, wilayah ini telah masuk dalam daftar desa wisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul. Lebih lanjut Sogiyanto mengatakan bahwa potensi kerajinan juga ada di sini seperti batik tulis dengan pewarna alami, sentra perajin rangko keris, perajin bubut kayu, kripik peyek, bakpia dan jamu instan. Sebagai desa wisata, di dusun Mojolegi juga sudah terdapat 20 rumah untuk home stay. 


Selain tanaman jambu mete yang jumlahnya 50.000 - 60.000 pohon saat ini, di sini juga banyak terdapat tanaman lainnya seperti kesumbo dan indigovera untuk pewarna batik, kemenyan, nogosari (bahan untuk rongko keris), biola, sawo bludru, sawo kecik, preh, ringin dan tanaman langka. Areal hutan jambu mete yang berada di daerah perbukitan sampai ketinggian 300 m di atas permukaan laut, telah dibangun 5 gasebo untuk wisatawan, 1 ruang pameran, 1 rumah untuk laboratorium ulat sutra dan 1 rumah jaga. Dari kondisi geografis maupun topografisnya, wisata tracking dan hiking, outbond dan api unggun sangat marketable untuk dijual sebagai paket wisata unggulan. Juga wisata ilmiah seperti penelitian ulat sutra dapat di kemas di areal ini. Kendalanya adalah ketersediaan air bagi wisatawan dan jalan yang menanjak, sehingga hanya dapat digunakan kendaraan roda empat ukuran kecil dan sepeda motor. 

Paket wisata yang sudah dijual antara lain : wisata spiritual ke pertapaan Ki Ambar Sari (watu wedhok), wisata budaya ( gamelan, gejog lesung, kerawitan, jathilan, seni bergodo keprajuritan, laras madyo dan sanggar seni laskito mas. Wisata belanja (batik di showroom Kasiutri) dan kuliner, paket wisata belajar : membatik, mebuat rongko keris dan bubut kayu. Dari pengamatan dan hasil wawancara dengan ketua Pokdarwis, rupanya manajemen desa wisata di sini belum mampu dikelola secara professional. Catatan pengunjung saja kurang terawatt dan dalam buku profil yang dikeluarkan Pokdarwis, tidak dilaporkan berapa pengunjung yang tercatat. Pramuwisata untuk wisman juga tidak ada. Jika ada tamu asing, masih meminta bantuan staf PT. Yarlsik. Objek wisata lain yang dekat seperti makam raja-raja mataram, belum dikemas sebagai paket wisata yang dapat dijual. 

Pargiyanto sebagai penasehat Pokdarwis ketika dihubungi di Balai Desa Karang Tengah mengatakan bahwa paket-paket wisata yang akan dijual, baru dalam proses cetak. Sehingga paket baru apa yang akan dijual belum diketahui. Demikian pula dengan harga jual per paketnya. 20 home stay yang ada, menyediakan 40 kamar yang cukup represtatif dan mampu menampung 80 wisatawan. Letak dusun Mojolegi yang letaknya kurang lebih 2 km dari objek wisata makan raja-raja Mataram di Imogiri yang sudah cukup dikenal wisatawan, mudah untuk dijangkau. Dari sebelah barat bekas pasar Imogiri ke selatan kurang lebih hanya 1,5 km.




0 comments: